Bapak Pendidikan Nasional
Sambil ditemanin segelas kopi
instan, mari kita membahas sedikit tentang Hari Pendidikan Nasional bangsa kita
yang tercinta ini, kebetulan juga karena hari ini adalah hari peringatannya.
Yah, tanggal 2 mei, meski pun bukan
merupakan hari libur Nasional, tetapi tetap merupakan hari di mana secara luas di
seluruh Indonesia dari Sabang sampai Marauke, dari SD, SMP, SMA bahkan sampai
ke Perguruan Tinggi turut merayakan Hari Pendidikan Nasional 2 mei.
Karena saya juga belum begitu mengetahui
sejarah tentang Hari Pendidikan nasional saya pun harus mencari tahu sana sini,
eh, akhirnya yang menjadi sasaran saya hanya om google yang setia menjawab
setiap pernyataan saya.
Oke, lets begin, kagak usah terlalu banyak cincong. J
Riwayat tentang
sejarah lahirnya Pendidikan Nasional tak laput dari berbagai macam pandangan
tentangnya, ada yang acuh acuh, ada yang hanya mengetahui sepenggal kisahnya
dan mungkin ada yang telah mengetahui bagaimana sampai lahirnya Hari pendidikan
yang tapatnya jatuh pada tanggal 02 Mei ini.
Tanggal 02 mei yang di peringati
sebagai hari Pendidikan Nasional sebenarnya merupakan hari kelahiran sang “Bapak
Pendidikan Nasional” Ki Hajar Dewantara yang pada eranya diketahui telah
mendirikan Perguruan Taman Siswa yang berdiri di Yogyakarta pada tanggal 03
Juli 1912 dengan semboyannya “ing ngarso sungtulodo, ing madya mangun karso,
tut wuri handayani” yang mungkin hanya sebagian kecil dari kita saja yang mengerti makna dari semboyan tersebut, ternyata hanya karena faktor kedekatan dengan para petinggi
Negara pada saat itu, sehingga pada hari kelahiran sang “Bapak Pendidikan Nasional”
tersebut di tetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional, yang tepatnya pada tahun
1959 di resmikan sebagai hari pendidikan Nasional oleh Bung Karno.
Meskipun Ki Hajar Dewantara terkenal
aktif terhadap dunia pendidikan pada masa itu yang sampai mendirikan Taman
Siswa yang sebenarnya juga adalah sekolah warisan belanda. Tetapi, ketika kita
menilik lebih jauh bahwasanya ternyata Muhammadiyah telah lahir jauh sebelum “Bapak
Pendidikan Nasional” ini mendirikan Taman Siswa pada saat itu, yang sebagain
besar dari kita telah mengetahuinya bahwa Muhammadiyah terbentuk pada 18
November 1912 yang telah di dahului oleh pendirian sekolah oleh Kyai H. Ahmad
Dahlan atau yang di kenal juga sebagai M. Darwis.
Hmm.. riwayat yang benar benar
memusingkan kepala. Kalo di piker-pikir lagi, kenapa bukan 18 November yang di
jadi kan sebagai hari pendidikan Nasional yang merupakan pendahulu yang mana
terpaut hampir 10 tahun usia perbedaan pendiriannya. Dimana pada saat itu M. Darwis juga begitu banyak memberikan kontrubusinya untuk dunia pendidikan.
Yah, hidup terus bergerak ke depan
ko’. walau kita tak pernah bisa mengubah masa lalu, yang kata inul Daratista “masa
lalu biar lah masa lalu”. J Setidaknya
kita dapat mengambil pelajaran di sana, untuk menuju masa depan yang lebih
baik. (uqu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar